Sabtu, 20 Maret 2021

APAKAH SESEORANG DENGAN TIPE KEPRIBADIAN INFJ DAN STEADINESS BISA MENJADI ENTREPRENEUR?

Hai hai hai, Gengs Zaman Now! How are you doing, Gengs? I hope you guys are doing good. Tetap patuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer, Ya! Kembali lagi bersama aku Zeniza Dinira Putrinda, mahasiswa jurusan Ilmu Adminstrasi Bisnis di Institut STIAMI Kota Tangerang yang kali ini akan membahas seputar kewirausahaan lagi.

Gengs, aku mau cerita lagi, nih. Jadi, kemarin aku habis tes MBTI dan tes DISC. Bagi yang belum tau tes MBTI dan tes DISC itu apa, aku akan menjelaskan sedikit mengenai kedua test tersebut. Myers-Briggs Type Indicator atau yang disingkat MBTI merupakan psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. Sedangkan tes DISC (Dominance, Influence, Steadiness, Conscientiousness) adalah tes untuk memahami tipe-tipe perilaku dan gaya kepribadian.

Setelah aku melakukan tes tersebut, hasil tes MBTI ku adalah INFJ dan tes DISC ku adalah steadiness. Seketika aku berpikir kira-kira cocok gak ya tipe kepribadian ku untuk menjadi seorang entrepreneur? Oh ya, Sebelum masuk ke inti pembahasan, aku akan menjelaskan mengenai karakteristik entrepreneur dulu ya, Gengs.

KARAKTERISTIK ENTREPRENEUR



Waktu pertama kali mendengar kata entrepreneur atau wirausahawan, yang ada di pikiranku adalah, “Ah, buka usaha doang mah semua orang juga bisa. Gampang ini mah!”. Mungkin beberapa dari kalian ada pernah berpikir sama seperti aku. Namun, pemikiran seperti itu harus dibuang jauh-jauh, Gengs. Karena pada kenyataannya seorang entrepreneur itu bukan sosok yang main-main, melainkan sosok yang sangat luar biasa. Menurut Bruce R. Barringer dan R. Duane Ireland, seorang entrepreneur sukses harus memiliki karakteristik sebagai berikut :

  1.  Memiliki passion terhadap bisnis
  2.  Fokus terhadap produk dan pelanggan
  3. Tidak takut gagal
  4. Kemampuan untuk mewujudkan suatu ide menjadi bisnis

Selain itu, seorang entrepreneur juga harus memiliki mental baja lho, Gengs. Harus disiplin, cerdas secara emosional, berani mengambil resiko, pantang menyerah, jujur, kreatif dan inovatif, percaya akan kemampuan diri, serta niat dan tekad yang kuat. Nah loh, gak gampang kan jadi entrepreneur? Wkwkwk. Nah, sudah tahu kan karakteristik entrepreneur itu seperti apa. Sekarang aku akan mulai membahas apakah tipe kepribadian INFJ dan steadiness cocok atau tidak jadi entrepreneur. Simak pembahasan berikut ini ya, Gengs!

SEORANG INFJ DAN STEADINESS JADI ENTREPRENEUR? COCOK GAK YA?

1.    Karakter INFJ



INFJ adalah singkatan dari Introvert (I), Intuition (N), Feeling (F), Judging (J). Orang dengan tipe kepribadian ini mampu memahami emosi orang lain. INFJ mempunyai sifat introvert, tetapi bukan berarti mereka selalu menyendiri. Seorang INFJ pandai berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang yang dekat dengannya dan terhubung secara emosional. Walaupun begitu, INFJ tetap membatasi dirinya ketika harus berbagi jati diri nya kepada orang lain. Hanya kepada orang-orang terpilih ia mau bersikap terbuka.

Selain itu, seorang INFJ selalu menangani berbagai masalah dengan perasaannya, sehingga banyak orang yang melihatnya sebagai pribadi yang perhatian dan lembut. Seorang INFJ bisa dijadikan sebagai pemimpin karena kreativitas nya dan kemampuan komunikasi lisan dan tertulis yang kuat, meski cenderung bersikap pendiam dan sensitif.

Seorang INFJ memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain, suka menolong, kreatif, wawasan luas, dan inspiring. Sedangkan kekurangannya antara lain, sensitif, tertutup, terlalu perfeksionis, benci ketidaksesuaian, tidak suka perubahan mendadak, dan mudah lelah.

 

2.     Karakter Steadiness

Seseorang dengan tipe kepribadian ini adalah orang yang tenang, simpatik, gigih, dan suka kedamaian. Seorang steadiness juga kerap dijadikan inspirasi oleh orang lain. Seorang steadiness cocok untuk dijadikan teman curhat karena mereka adalah pendengar yang sangat baik. Mereka menjalani hidup dengan penuh konsistensi. Oleh karena itu, mereka tidak suka dengan perubahan mendadak.


Dari penjabaran dua tipe kepribadian di atas, menurut ku seseorang dengan tipe kepribadian INFJ dan steadiness cukup cocok untuk menjadi seorang entrepreneur karena kreativitas, inspiring, dan wawasan luas yang dimiliki. Apalagi mereka adalah orang yang penyabar dan memiliki leadership yang cukup bagus. Mereka akan menjadi entrepreneur yang mendengarkan rekan-rekan nya dengan tulus. Mereka juga tenang dan tidak gegabah dalam menyelesaikan suatu masalah.  Namun, ada juga beberapa karakter yang dapat menghalangi mereka untuk menjadi entrepreneur. Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa seorang entrepreneur merupakan sosok yang berani mengambil resiko. Karakter ini bertolak belakang dengan karakter INFJ dan steadiness yang ragu-ragu dan selalu mempertimbangkan keputusannya. Lalu, seorang INFJ dan steadiness juga tidak suka perubahan mendadak bahkan menganggap perubahan sebagai beban.

Hmmm, kalo ditanya ngerasa cocok atau enggak jadi entrepreneur, jujur aja aku ngerasa kurang  cocok karena sifat ragu-ragu dan takut akan perubahan ku lebih dominan. Namun, sekarang aku sedang dalam fase untuk mengurangi sifat buruk ku itu. Oh ya, sebelum aku mengakhiri pembahasan kali ini, aku ingin memberitahu ke kalian bahwa hasil tes MBTI dan DISC ini sewaktu-waktu bisa berubah. Seiring berjalannya kehidupan, setiap manusia pasti mengalami beberapa perubahan yang diakibatkan oleh lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, jangan terlalu bergantung dengan hasil tes ini ya, Gengs. Bukan berarti jika kalian introvert kalian tidak bisa melakukan kegiatan yang dilakukan oleh extrovert, begitupun sebaliknya. Sekian pembahasan kali ini, sampai jumpa di postingan berikutnya! Bye, Gengs!

 


Sabtu, 13 Maret 2021

BISA GAK SIH SEMUA ORANG MENJADI ENTREPRENEUR ATAU WIRAUSAHAWAN?

Halo, Gengs Zaman Now! Gimana nih kabar kalian? Semoga tetap semangat dan sehat selalu ya…apalagi bagi kalian yang sedang menjalankan aktivitas di luar rumah. Tetap patuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer.

Sebelumnya aku mau memperkenalkan diri dulu nih karena ini artikel pertamaku di blog ini. Nama aku Zeniza Dinira Putrinda. Aku mahasiswi semester dua jurusan Ilmu Administrasi Bisnis dengan konsentrasi Bisnis Internasional di Instiut STIAMI Kota Tangerang. Salam kenal ya, Gengs!

Gengs, aku mau cerita deh. Jadi, waktu SMA aku kalo pulang sekolah kan naik angkot. Pada saat itu, aku seangkot dengan tiga siswi SMK yang sepertinya dari jurusan kecantikan. Terus salah satu dari mereka ada yang bilang mau buka usaha skincare dan make up. Lalu teman nya bilang, “Lu mau jadi wirausahawan? Yakin lu? Jadi wirausahawan mah harus bawaan dari lahir. Kaum rebahan macem generasi sekarang mah mana bisa jadi begituan” waduh, julid amat ya teman nya? Wkwkw. Teman nya mau usaha bukan nya disemangatin malah digituin. Jangan ditiru ya, Gengs.

Tapi ya, Gengs. Apa benar menjadi wirausahawan itu harus bawaan dari lahir? Oh ya, sebelumnya kalian udah tau belum entrepreneur atau wirausahawan itu apa? Bagi yang belum tau, aku akan menjelaskan sedikit mengenai pengertian entrepreneur.

APA SIH ENTREPRENEUR ITU?



Entrepreneur atau wirausahawan merupakan seseorang yang melakukan kegiatan kewirausahaan yang memiliki kemampuan untuk mengenali produk, menyusun cara produksi dan sistem manajemen operasi, membuat strategi pemasaran, mengatur sistem permodalan bisnisnya, yang nanti produk nya akan diperjual-belikan kepada masyarakat.

Untuk menjadi seorang entrepreneur, seseorang harus memiliki kemampuan berpikir yang inovatif dan kreatif. Selain itu, entrepreneur juga dikenal sebagai sosok yang suka dengan tantangan lho, Gengs. Mereka menganggap tantangan sebagai suatu hal yang menarik dan seru. Mereka menghadapi tantangan tersebut dengan mindset yang positif dan tidak mudah menyerah. Wah, keren banget ya, Gengs.  

Nah, kali ini aku akan beropini mengenai bisakah semua orang menjadi entrepreneur atau wirausahawan? Simak pembahasan di bawah ini ya, Gengs!

MENJADI ENTREPRENEUR ITU BAWAAN DARI LAHIR ATAU BISA DIBENTUK?



Menurut pendapat aku kedua nya benar. Jiwa entrepreneur itu bawaan dari lahir dan bisa dibentuk atau diciptakan juga. Kedua faktor tersebut memiliki hubungan yang erat. Bahkan menurut aku semua orang memiliki potensi untuk menjadi seorang entrepreneur. Seseorang yang dilahirkan memiliki jiwa entrepreneur akan kurang maksimal apabila kemampuan yang dimilikinya tidak dibentuk atau dikembangkan. Kemampuan-kemampuan tersebut dapat diasah kapanpun.

Perlu diketahui, menjadi seorang entrepreneur itu bukan hanya sekadar memakai ilmu yang dipelajari di sekolah. Akan tetapi, sosialisasi dari orang tua juga sangat penting untuk pengembangan karakter entrepreneur. Pengembangan karakter itu dilakukan secara bertahap mulai dari hal kecil seperti, apabila si anak menginginkan sesuatu, contohnya ingin dibelikan mainan, maka para orang tua bisa memberikan syarat kepada anak apabila ingin dibelikan mainan sang anak harus mendapatkan nilai rapot yang bagus terlebih dahulu. Hal seperti itu dapat melatih anak agar selalu bekerja keras dan pantang menyerah.

Selain itu, mengasah mental juga sangat penting. Dalam dunia perbisnisan pasti nanti akan ada saat dimana seseorang di bawah. Akan ada saat dimana seseorang mengalami masa-masa sulit dalam menjalani bisnis nya. Pengasahan mental tersebut berguna supaya seseorang tidak memiliki mental kaca yang sekali senggol langsung pecah. Jadi, jika sewaktu-waktu hal itu terjadi, seseorang dapat bangkit kembali dari jatuh nya.

Selanjutnya, sosialisasi dari orang tua tersebut disempurnakan lagi melalui Lembaga Pendidikan yaitu, sekolah. Untuk Sekolah Dasar (SD), seseorang dapat mengasah keterampilannya seperti membuat kerajinan tangan pada mata pelajaran Seni Budaya. Untuk SMP dan SMA, biasanya dapat mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Di mata pelajaran itu lah seseorang mulai mempelajari dasar-dasar kewirausahaan. Lalu apabila setelah lulus SMA seseorang ingin memperdalam ilmu kewirausahaan nya, ia bisa mengambil jurusan yang berhubungan dengan bisnis. Selain itu, mengikuti seminar atau webinar tentang kewirausahaan juga dapat membantu membangun skill wirausaha. Apalagi jika ditambah dengan melakukan bisnis kecil-kecilan.

 

 

EDITORIAL PLAN

Alohaaa, Gengs Zaman Now! Gimana nih kabar kalian, Gengs? Semoga kalian dalam keadaan sehat walafiat, aamiin. Tetap patuhi protokol kesehata...